NKRIONLINE.COM - Pos Front Pembela Islam (FPI) di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, dini hari tadi, dilempari molotov oleh orang tid...
NKRIONLINE.COM - Pos Front Pembela Islam (FPI) di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, dini hari tadi, dilempari molotov oleh orang tidak dikenal. Sejumlah barang yang ada di pos tersebut terbakar.
Pos tersebut terletak di Jalan TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (2/2/2017).
Berdasarkan pantauan di lokasi sekitar pukul 12.45 WIB, ada sebuah kursi yang tampak terbakar. Selain kursi, ada kipas angin, meja, dan gelas air mineral yang terbakar.
Hingga kini orang-orang yang berada di tempat itu tidak mau dimintai konfirmasi.
Terlihat ada bendera FPI DPC Pasar Rebo yang berada tepat di atas pagar pos tersebut. Ada 10 orang yang sedang duduk-duduk. Satu di antaranya memakai seragam putih bertuliskan 'FPI'.
"Ini tempat bukan markas, ini buat kumpul-kumpul anggota FPI saja," ujar warga sekitar, Hardi.
Kapolsek Pasar Rebo Kompol Fatimah mengatakan pelemparan molotov terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. Dia belum bisa memastikan pelaku yang diduga melemparkan molotov tersebut.
"Kita periksa saksi, tapi saat kejadian itu tempatnya sepi," ucap Fatimah
Kapolres Jakarta Timur Kombes Agung Budijono mengatakan TKP bukan kantor DPC FPI atau posko.
"Hanya titik kumpul FPI. Kalau posko kan gede, ada gedungnya, plafonnya ada segala macam. Kalau itu hanya titik kumpul aja," kata Agung saat dihubungi secara terpisah.
Markas FPI Dilempar Bom, Novel Bamukmin: Pelakunya Komunis
Sekretaris Jenderal DPD DKI Front Pembela Islam Novel Bamukmin membenarkan kabar ledakan bom molotov di posko DPC FPI Pasar Rebo, Kamis, 2 Februari 2017.
"Informasi yang saya dapat di grup begitu. Sudah dipastikan itu memang DPC Pasar Rebo," kata Novel lewat telepon.
Novel menjelaskan, posko DPC Pasar Rebo memang tidak memiliki papan nama. "Kebetulan di DPC ini tidak ada papan nama. Memang ada yang ada papan namanya dan ada yang tidak," ucapnya.
Dalam insiden itu, tidak ada yang menjadi korban. Hanya sebuah bangku dan meja yang terbakar.
Novel mengaku tidak bisa menduga pelaku yang menjadi dalang insiden ini. Ia pun menyerahkan penyelidikan sepenuhnya kepada polisi.
"Belum tahu motifnya. Orangnya enggak dikenal. Tapi kan sudah diserahkan kepada polisi, biar saja diselidiki," ujarnya. "Yang pasti, (pelakunya) enggak suka FPI. Salah satu yang enggak suka FPI ya komunis."
Sebelumnya, beredar sejumlah foto yang menggambarkan situasi sebuah pos yang terbakar akibat ledakan bom molotov. Salah seorang netizen menuliskan, lokasi ledakan bom tersebut merupakan markas FPI.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono membantah informasi tersebut.
Menurut Argo, bangunan yang menjadi sasaran bom itu bukanlah markas FPI, melainkan pos ronda.
Tempat itu tidak memiliki plang nama, meski sering digunakan untuk berkumpul. "Bukan markas (ormas). Itu seperti pos ronda, rumah-rumah bedeng gitu," ujar Argo di Markas Polda Metro Jaya, Kamis, 2 Februari 2017.
sumber: detik.com & tempo.co