NKRIONLINE.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj merasa heran dengan rencana unjuk rasa yang akan ...
NKRIONLINE.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj merasa heran dengan rencana unjuk rasa yang akan dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI), Senin besok. Apalagi, demo tersebut bertujuan mencopot jabatan Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Anton Charlian.
Menurut Said, tingkah laku para petinggi FPI tidak sejalan dengan ciri khas seorang ulama pada umumnya. Seorang ulama, kata dia, dituntut untuk menyebarkan ilmu agama, tanpa menghasut dan tak mudah terpancing emosinya.
"Seorang ulama itu harus taklim menyampaikan pengajian atau ilmu agama. Masa orang ceramah tiap hari menghasut terus, bukan ulama itu. Kalau sekali-kali marah pantas, tapi sesekali aja. Mustinya kan taklim, kalau tiap hari isinya menghasut ya bukan ulama," kata Said di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (15/1).
Said menentang rencana demo yang rencananya akan dihadiri sekitar lima ribu anggota FPI itu. Bagi dia, selain akan mengganggu ketertiban umum, unjuk rasa FPI tidak memiliki arti yang jelas.
"Apalah artinya, apalah tujuannya, dan apa sih hal yang bisa kita petik untuk kemajuan bangsa ini dengan demo itu. Menurut saya, demo itu bisa mengganggu ketertiban, mengganggu orang bekerja, yang sekolah enggak sekolah, yang kerja enggak kerja," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, unjuk rasa akan berlangsung sejak pukul 10.00 WIB. Terlebih dulu, mereka akan berkumpul di lapangan Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan dan kemudian bergerak secara bersama ke Mabes Polri.
FPI berdemo menuntut Kapolri Jenderal Tito Karnavian mencopot Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Anton Charliyan.
FPI berpendapat Anton telah membiarkan insiden penyerangan dan penganiayaan terhadap FPI yang dilakukan kepada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI).
Selain itu massa juga menuntut agar kepolisian secepatnya mengusut tuntas kasus tersebut, dan menangkap aktor intelektual yang berada di balik bentrokan.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal M Iriawan mengatakan pihaknya telah menerima laporan rencana unjuk rasa dan menyiapkan pengamanan bekerjasama dengan TNI.
"Belum tentu besar-besaran, yang jelas kami amankan. Kami akan layani FPI yang mau unjuk rasa. Kami akomodir mereka yang mau menyampaikan aspirasi," kata Iriawan di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan.
Unjuk rasa akan dipimpin langsung oleh Imam Besar FPI DKI Jakarta Habib Muhsin bin Ahmad Alattas dan Juru Bicara FPI Munarman.
Ia berujar, pihaknya menyiapkan hampir tiga ribu personel gabungan TNI dan Polri dalam pengamanan unjuk rasa. (infoteratas.com)