NKRI NEWS – Presiden Ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyindir pemerintahan Presiden Jokowi dalam mewujudkan neg...
NKRI NEWS – Presiden Ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyindir pemerintahan Presiden Jokowi dalam mewujudkan negara poros maritim. Menurutnya, hingga saat ini, poros Maritim yang kerap digaungkan Jokowi belum terlihat nyata.
"Saya sering mendengar kita ini bangsa maritim, negara kepulauan wajib hukumnya harga mati pembangunan kita berwawasan maritim. Tapi yang saya dengar, yang saya ikuti sebatas retorika," kata SBY.
Poros Maritimnya Jokowi masih sebatas retorika dan belum dirasakan, Pak SBY? Ouw yeahhh? Biar ane jawab ajalah:
Ada 5 pilar utama Poros Maritim ala Pak Jokowi :
- Membangun budaya maritim, BUKAN budaya prihatin.
- Menjaga dan mengelola sumber daya laut, dengan prioritas ujung tombak di para nelayan. Bukan malah zero enemy dan millions pencuri ikan, tenggelam kan kapal pencuri ikan, Pak SBY. Jadi bukan sekadar press release prihatin akan ikan yg habis dicuri!
- Mengembangkan infrastruktur & konektivitas maritim. Sekarang jalur dan kapal-kapal Tol Laut termasuk pelabuhan-pelabuhan utama sedang dibangun, Pak. Di zaman Bapak mau bangun pake apa, pake prihatin? Secara uang negara habis untuk subsidi BBM untuk politik millions friends zero enemy.
- Diplomasi maritim, seperti saat paparan Pak Jokowi di depan pemimpin negara-negara ASEAN di Myanmar tanggal 12 November 2014 yang lalu, bukan malah buat album lagu, Pak SBY!
- Membangun kekuatan pertahanan maritim, seperti penambahan alutsista laut dan gertak Pak Jokowi terhadap Cina di Natuna dengan buat rapat di atas kapal perang di Perairan Natuna pasca ditembaknya kapal nelayan Cina oleh Indonesia. Bukan malah prihatin dengan kapal perang RI yang hampir nabrak kapal perang Malaysia yang masuk wilayah RI namun cuman PRIHATIN yg keluar. Ditembak saat itu seharusnya, Pak! Nah, untuk yang ini kami yang prihatin, bukan malah Bapak! :D Kok takut sama pencuri Batik, Reog, dan budaya Indonesia itu???
Jika Pak SBY dan Demokrat belum mampu melihat progress Poros Maritim Indonesia, itu kesalahan di penglihatan Pak SBY dan Demokrat, segeralah ke dokter. Anyway, semua butuh waktu penyelesaiannya, dan ini baru 2 tahun, sama seperti 10 tahun lamanya sudah waktu yg dibutuhkan untuk pembangunan imej prihatin yang Bapak lakukan. (Indoheadlinenews.com)