Film tentang Wiji Thukul, Istirahatlah Kata-Kata, telah tayang pertama kali di dunia pada Selasa (9/8) pukul 11.00 waktu Swiss. Dit...
Film tentang Wiji Thukul, Istirahatlah Kata-Kata, telah tayang pertama kali di dunia pada Selasa (9/8) pukul 11.00 waktu Swiss. Ditayangkan di hadapan lebih dari 500 orang, film besutan Yosep Anggi Noen tersebut mendapat tepuk tangan panjang setelah pemutaran berakhir.
Menurut sebuah pernyataan yang diterima Rolling Stone, sebelum film dimulai Carlo Chatrian, direktur artistik Locarno International Film Festival memberikan pengantar untukIstirahatlah Kata-Kata. Dia menjelaskan kalau film ini berkisah tentang seorang aktivis, pembuat puisi yang juga sekaligus ayah yang memiliki peran penting dalam perkembangan demokrasi di Indonesia. “Saya sangat senang karena yang membawa kisah ini adalah sutradara yang empat tahun lalu membawa film panjang pertamanya ke Locarno. Tahun ini dia kembali dengan film keduanya,” sambutnya.
Tahun ini Istirahatlah Kata-Kata berkompetisi dalam secsion Concorso Cineasti del presente, ajang bagi pembuat film dari berbagai belahan dunia yang terpilih berkompetisi untuk film pertama atau keduanya. Sebelumnya film panjang debut Yosep Anggi Noen Vakansi Yang Janggal Dan Penyakit Lainnya tayang di kompetisi serupa pada 2012.
Pada saat pemutaran, tim produksi yang terdiri dari Yosep Anggi Noen (sutradara), Yulia Evina Bhara (produser), Marissa Anita (pemeran Sipon) juga didampingi oleh Abduh Aziz, Direktur Produksi Film Negara. “PFN sangat mendukung film ini bisa tayang di Indonesia kepada publik luas, diterimanya Istirahatlah Kata-Kata di Locarno International Film Festival membuktikan Indonesia kaya akan cerita kemanusiaan yang bisa dikembangkan oleh para pembuat film lainnya. Film ini harus tayang di bioskop Indonesia,” begitu pernyataan Abduh Aziz.
Setelah film diputar Yosep Anggi Noen tampil dalam sesi tanya jawab, dia menyampaikan, “Wiji Thukul adalah salah satu dari banyak para pejuang demokrasi yang memungkinkan saya untuk membuat film. Tanpa terbukanya ruang demokrasi pada tahun 1998 di Indonesia, mustahil bagi saya untuk bisa dapat memperlihatkan film ini kepada Anda semua. Di dalam film ini saya memberikan ruang untuk puisi-puisi Wiji Thukul bisa terdengar lagi. Saya juga ingin menunjukkan perjalanan hidup seorang sastrawan yang mendiami hidup dan kata-kata.”
Ketika salah seorang penonton bertanya: Apakah generasi muda Indonesia tahu tentang Wiji Thukul? Yulia Evina Bhara menjawab, “Untuk itulah film ini dibuat, agar kami dan generasi muda Indonesia belajar tentang sejarah, bahwa demokrasi diperjuangkan oleh banyak orang dan salah satunya adalah Wiji Thukul.”
Marissa Anita yang dalam film ini memerankan Sipon, Istri Wiji Thukul mengatakan bahwa “Di Film ini suara Wiji Thukul terdengar. Dulu sangat terdengar di tahun '80-'90-an, dengan film ini semoga generasi kami juga bisa mendengar suara Wiji melalui puisi-puisinya.”
Film Istirahatlah Kata-Kata adalah produksi kolaborasi bersama Muara Foundation, Partisipasi Indonesia, KawanKawan Film dan LimaEnam Films. Film ini ditargetkan tayang di bioskop Indonesia pada akhir 2016. (rollingstone.co.id)
Berikut Vidio Trailernya :