NKRI NEWS - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengajak seluruh mahasiswa untuk belajar dari pengalaman untuk mempertahankan Negara K...
NKRI NEWS - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengajak seluruh mahasiswa untuk belajar dari pengalaman untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Salah satunya pada saat perang proxy.
Perang proxy merupakan sebuah konfrontasi antara dua kekuatan besar negara dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan untuk mengurangi resiko konflik langsung yang beresiko pada kehancuran yang sangat fatal. Hal itu disampaikan Gatot saat memberikan kuliah umum kepada ribuan mahasiswa baru Universitas Indonesia (UI) di gedung Balairung, UI, Depok, Senin (1/8).
"Perang proxy ini, biasanya pihak ketiga yang bertindak sebagai pemain pengganti yaitu negara kecil atau aktor non negara, misalnya LSM, Ormas, kelompok masyarakat atau perorangan," kata Gatot.
Gatot mengatakan, perang proxy merupakan kepanjangan tangan suatu negara berupaya mendapatkan kepentingan strategisnya. Namun demi menghindari keterlibatan secara langsung dengan melakukan perang yang mahal dan berdarah.
"Perang ini, kita tidak dapat mengenali dengan jelas siapa kawan dan siapa lawan, karena musuh sendiri mengendalikan non state actors dari jauh," kata Gatot.
Menurut Gatot, perang proxy itu seperti saat Timor Timur lepas dari NKRI, yang dimulai dengan adanya pemberontakan bersenjata, perjuangan diplomasi hingga munculnya referendum.
"Sebenarnya proxy war ini merupakan konspirasi untuk mengeksplorasi minyak dan gas di laut Timor. Minyak di laut Timor berada di garis tengah antara Timor Leste dan Australia sehingga menarik perhatian pemerintah Australia sejak tahun 1960-an. Kita juga pernah kalah, saat perang proxy mempertahankan Timor Leste," papar Gatot.
Bapak tiga orang anak tersebut berpesan kepada seluruh mahasiswa baru di depannya untuk belajar mempertahankan NKRI dengan meraih cita-cita.
"Ajak teman-teman kalian untuk meraih mimpi bersama. Apapun mimpimu pasti akan tercapai, saling mendukung satu sama lain, lakukan semuanya dengan hati. Belajar dari perang Proxy kemarin, agar kesatuan NKRI tidak terpecah belah kembali," pungkasnya. (Merdeka.com)