NKRI NEWS - Rokok elektrik dianggap penolong bagi para perokok tembakau untuk keluar dari kecanduan. Meski begitu, ada yang mengatak...
NKRI NEWS - Rokok elektrik dianggap penolong bagi para perokok tembakau untuk keluar dari kecanduan. Meski begitu, ada yang mengatakan bahwa rokok elektrik juga mengandung nikotin dan zat kimia berbahaya lainnya.
Berbeda dengan rokok biasa yang diisap melalui pembakaran tembakau yang terdapat dalamnya, rokok elektrik menggunakan bahan cair yang mengandung berbagai komponen termasuk nikotin. Bahan cair tersebut diubah menjadi uap oleh pemanas elektrik. Uap tersebut kemudian diisap dan masuk ke dalam paru-paru pengisapnya.
Nikotin merupakan suatu zat stimulan psikomotor. Zat ini dapat menyebabkan ketergantungan sehingga membuat orang yang merokok sulit untuk berhenti. Selain itu, secara perlahan seorang perokok akan terus meningkatkan frekuensi merokok nya dari waktu ke waktu karena efek dari nikotin ini.
Siapa Bilang Rokok Elektrik Aman?
Rokok elektrik dianggap dapat menjadi jembatan untuk berhenti merokok. Ini keliru! Seperti halnya rokok biasa, rokok elektrik juga mengandung nikotin sehingga bisa menyebabkan ketergantungan –baik bagi orang yang belum pernah merokok maupun bagi orang yang pernah merokok dengan rokok biasa.
Dampak negatif rokok elektrik juga tidak kalah jauh dengan rokok biasa. Asap rokok elektrik terbukti dapat menurunkan fungsi pertahanan sel epitel paru akibat radikal bebas di dalamnya. Dalam jangka panjang, penurunan fungsi pertahanan sel epitel paru ini dapat membahayakan kesehatan paru Anda.
Oleh karena itu, mari menghentikan kebiasaan merokok, termasuk kebiasaan mengisap rokok elektrik. Ingat, rokok elektrik bukanlah solusi untuk menghilangkan kecanduan rokok. (klikdokter.com)