NKRI NEWS, PURWAKARTA - Bupati Purwakata Dedi Mulyadi memanggil dan memarahi Kepala Desa Cihanjawar, Enuh Nurhayat, di rumah dinasnya. I...
NKRI NEWS, PURWAKARTA - Bupati Purwakata Dedi Mulyadi memanggil dan memarahi Kepala Desa Cihanjawar, Enuh Nurhayat, di rumah dinasnya. Ia menuding pemerintah desa di Kecamatan Bojong itu membiarkan satu keluarga miskin warga desa tersebut tinggal di dalam gubuk kecil yang terbuat dari terpal di tengah areal persawahan. Padahal keluarga miskin ini sudah berada di desanya selama hampir empat tahun.
"Kenapa dibuarkan. Saya tanya sekali lagi?"kata bupati yang akrab dipanggil Kang Dedi ini kepada Kades Enuh, dengan nada tinggi, Kamis (17/3/2016). Enuh yang sudah dua kali terpilih menjabat sebagai kades ini hanya tertunduk, tidak bisa menjawab.
Dedi mengatakan keberadaan keluarga miskin yang tinggal di rumah tidak layak huni itu diketahui oleh dirinya sendiri saat melintas di Desa Cihanjawar. "Saya di sini saja tidak tega saat tahu ada warga saya tinggal seperti itu, kenapa kadesnya tidak tahu atau memang sengaja dibiarkan," kata Dedi, dengan logat sundanya yang kental.
Keluarga tersebut adalah keluarga Hermaen (51), ayah yang memiliki 10 anak itu mengaku terpaksa tinggal di gubuk tersebut bersama delapan anak dan istrinya Tini (48) karena rumahnya yang dulu dijual untuk mengobati Istrinya, yang sakit-sakitan. Warga Kampung Gunungbakti Rt 04/02, Desa Cihanjawar, Kecamatan Bojong, Purwakarta yang setiap hari berkerja sebagai buruh tani itu akhirnya memutuskan tinggal di areal persawahan milik majikannya.
"Awalnya hanya saung biasa, karena rumah dijual kami satu keluarga terpaksa pindah ke sini dan membenahi saung dengan menutupinya memakai terpal. Ya, supaya gak dinggin saja," kata dia, yang datang bersama Kades Enuh ke rumah dinas bupati Purwakarta. (Okozone.com)