NKRIONLINE.COM, TEGAL - Layaknya pengantin pada umumnya, mereka yang telah melaksanakan pernikahan diperlakukan bak raja dan ratu. Merek...
NKRIONLINE.COM, TEGAL - Layaknya pengantin pada umumnya, mereka yang telah melaksanakan pernikahan diperlakukan bak raja dan ratu. Mereka digotong mengenakan tandu dan diarak sepanjang jalan serta disuguhi berbagai makanan.
Namun, ada yang berbeda dengan kisah "pengantin" ini. Usai diarak, kisahnya akan berakhir di mesin penggiling. Keduanya harus digiling hingga hancur untuk diambil sarinya dan disisakan ampasnya.
Yah, itu lah kisah pengantin tebu yang hanya terjadi disaat panen dan memasuki masa penggilingan. Seperti yang dilakukan PG Pangkah, Senin (8/5) pagi.
"Prosentase rendemen dihitung berdasarkan gula yang dihasilkan dibanding kuintal tebu yang digiling," katanya.
Karenanya, kata Sutiyoso, pihaknya menargetkan rendeman tahun ini akan meningkat dibanding sebelumnya. Target yang diharapkan yakni 7,56 persen. (Radartegal)

