NKRIONLINE.COM, JAKARTA - Akbar (25) tidak kunjung pulang usai memanen sawit di kebunnya. Nahas, jasadnya akhirnya ditemukan di dalam tu...
NKRIONLINE.COM, JAKARTA - Akbar (25) tidak kunjung pulang usai memanen sawit di kebunnya. Nahas, jasadnya akhirnya ditemukan di dalam tubuh ular piton sepanjang 4 meter.
Kisah ini menggegerkan warga Mamuju, Sulawesi Barat, pada Senin 27 Maret 2017. Akbar awalnya berpamitan kepada keluarganya hendak memanen sawit. Dia meninggalkan rumahnya yang berlokasi di Dusun Pangerang, Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah
pada Minggu 26 Maret 2017 sekitar pukul 09.00 WIB. Namun, setelah seharian Akbar tidak kunjung pulang.
Keluarga yang cemas meminta bantuan warga desa mencari Akbar. Mereka tidak menemukan Akbar, hanya ular piton yang 'bertubuh' raksasa. "Telah ditemukan, warga tewas akibat ditelan oleh seekor ular piton dengan panjang kurang lebih 4 meter," kata Humas Polda Sulbar, AKBP Mashura.
Horor ular piton juga pernah menghantui warga Desa Payarumbai, Indragiri Hulu (Inhu) pada 20 Januari 2017. Jasad Wahyu (22) ditemukan tergeletak oleh seorang bocah Leo Sembiring (6) di pinggir jalan. Jasad Wahyu ditemukan tanpa mengenakan baju.
Atas laporan itu, polisi bersama warga mendatangi lokasi. Korban dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga. "Melihat kondisi korban, warga menduga korban meninggal karena dibelit ular," kata Perwira Urusan (Paur) Humas Polres Inhu, Iptu Yarmen Djambak
Warga kemudian mencari ular tersebut ke semak belukar di tengah perkebunan sawit. "Setelah diburu bersama-sama, akhirnya warga bisa menemukan ular sawah sepanjang 6 meter. Ular tersebut ditangkap warga di area parit kecil," kata Yarmen.
Penemuan jenazah Akbar di dalam perut ular piton berawal ketika Akbar tidak kelihatan muncul selama dua hari. Warga Mamuju, Sulawesi Barat, kemudian mencari-cari Akbar.
"Keluarga dan kerabat melaporkan ke saya dalam hal ini pemerintah desa. Saya terima laporan, saya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk cari Akbar," kata Junaedi, Sekretaris Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Mamuju, Sulbar menceritakan pencarian Akbar saat dihubungi detikcom, Rabu (29/3/2017).
Dalam perjalanan pencarian itu, seorang tetangga memberitahu dia terakhir melihat Akbar pergi ke kebun sawitnya pada Minggu (26/3) pagi. Junaedi bersama sejumlah warga pun bergeser mencari ke kebun Akbar.
"Kita langsung ke kebunnya. Kita temukan di sana alat-alat panen dan air minumnya. Kita bergeser cari di lokasi, pas dekat pohon sawit kita temukan dodosnya (alat untuk memanen sawit)," ujarnya.
Mereka lalu berpencar dan terus mencari. Pencarian berlangsung hingga malam hari. Akbar ditemukan pada Senin (27/3) sekitar pukul 22.00 WITA.
"Lama itu, kita cari, akhirnya di semak-semak rawa-rawa ada itu (ular). seorang warga yang megang senter, terus senter kok ada ini kuning emas. Kita masuk, ternyata ular," ujarnya.
Ular tersebut terlihat besar dan gemuk. Karena itu, warga pun menaruh curiga.
"Pas dapat itu, kenapa besar sekali, ada apa di dalam ini. Kita lumpuhkan ular, kita periksa leher, kita banting itu ular, kita balek (balikkan badan ular), kita periksa, yang pertama kali kita periksa itu sepatu botnya (ditemukan). Baru itu kita keluarkan korban," tuturnya.
Warga kesulitan mengevakuasi Akbar karena ular tersebut berada di semak-semak yang kontur tanahnya merupakan rawa. Sulit memindahkan ular itu, selain karena memang ular itu berat.
"Kita mau melumpuhkan pun susah karena ruang gerak di lokasi itu susah. Mana rawa, semak-semaknya banyak. Mana kita masih was-was karena ular itu masih hidup. setelah berhasil kita lumpuhkan, baru kita tarik lagi," ucapnya.
"Proses belahnya itu sebentar. Cuma proses memindahkan ular dari rawa semak-semak ke tanah yang agak keras untuk bisa kita bergerak lebih leluasa mengeluarkan korban dari perut ular itu yang lama," imbuhnya. (detik)