NKRI NEWS - Jika memang foto ini benar dari ormas yang bernama FPI (maksudku dengan FPI ini Front Pembelaan Islam, bukan Front Pelelanga...
NKRI NEWS - Jika memang foto ini benar dari ormas yang bernama FPI (maksudku dengan FPI ini Front Pembelaan Islam, bukan Front Pelelangan Ikan he he), maka sudah jelas "ormas unyu-unyu" yang berisik kayak bajaj ini telah melakukan kebohongan publik, khususnya publik Muslim, sekaligus penistaan agama Islam dan Hadis Nabi Muhammad SAW.
Seperti Anda lihat dalam akun yang mengatasnamakan Front Pembela Islam ini, "mereka" memelintir Hadis Nabi Muhammad yang menyatakan bahwa "Allah itu ganjil (witir) dan mencintai yang ganjil" untuk menolak pasangan Ahok-Djarot yang kebetulan No. 2 (genap) dan mendukung "pasangan ganjil" (No. 1 dan No. 3).
Apakah ini bukan "kebohongan publik"? Apakah ini bukan "membohongi umat pakai dalil"? Pula, apakah ini bukan sebuah "penistaan agama" namanya serta penghinaan terhadap Nabi Muhammad karena telah mencatut perkataan beliau 15 abad lalu yang tidak ada sangkut-pautnya dengan dunia Pilkada Jakarta, untuk kepentingan politik praktis-kekuasaan?
Karena itu sudah berapa kali saya bilang kalau klaim kelompok ini dan "auliya"-nya demi membela Islam itu "NOL jumbo". Umat agama, termasuk umat Islam, memang sering "dibohongi" para elit mereka dengan menggunakan dalil agama ini-itu, ayat ini-itu. Dalil dan ayatnya mungkin sudah benar sesuai dengan konteks sosio-historis ayat masing-masing. Tapi orang-orang yang menafsiri dan memahaminya yang harus "diwaspadai" karena ada banyak kepentingan bersarang di tubuh penafsir atau "pembaca teks."
Ayat atau teks apapun itu kan "tidak bertulang" sehingga mudah untuk "dibelak-belokkan" oleh pembacanya. Bagi "penggemar poligami", misalnya, akan terus-menerus mereproduksi dalil-dalil poligami tanpa memperhatikan keragaman tafsir dan pendapat para ulama dan fuqaha mengenai boleh-tidaknya poligami, tanpa mempedulikan latar-belakang sejarah dan konteks sosiologis dimana ayat tersebut turun, dan seterusnya. Pokoknya poligami itu "Sunah Rasul". Titik. Kalau gak mau dipologami terus dibohongi lagi dan ditakut-takuti dengan api neraka dsb.
Ini bukan hanya eksklusif umat Islam saja. Umat agama lain juga sama. Dulu umat Yahudi dan juga (sebagian) umat Kristen juga dibohongi pakai ayat-ayat guna mendukung gerakan Zionisme. "Siapa mencintai Israel, akan dicintai Tuhan. Siapa yang membenci Israel akan dikutuk Tuhan". Teks agama yang berkaitan dengan suku-suku Israel zaman bahula (disebut Israelite) ini dipakai oleh sejumlah tokoh agama dan politik untuk menggriring massa Yahudi dan Kristen guna mendukung kaum "Israel kontemporer" dan pendirian negara Israel modern yang tidak ada sangkut-pautnya dengan teks tadi. Ya kan? Kaaannnn.
Mikiirrr
Jabal Dhahran, Arabia
POLITIK BERSUARA - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI sudah selesai dalam mengambil nomor urut mereka. Hasilnya adalah, untuk pasangan duet Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mendapat nomor urut 1, Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok dengan Djarot Saiful Hidayat mendapat nomor urut 2 dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mendapat nomor urut 3.
Ruangan yang ada di Jakarta International Expo atau JIXxpo berlangsung dengan bergemuruh usai tiga pasangan calon selesai dalam mengambil nomor urut. Pendukung Ahok-Djarot langsung saja meneriakkan salam dua jari begitu jagoanya mendapatkan nomor urut 2.
Acara pengundian nomor urut ini berlangsung di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat pada hari Selasa malam tanggal 25 Oktober 2016. Acara berlangsung dengan meriah, ceria namun tetap sejuk dan damai.
Ribuan pendukung tiga pasang calon yakni: Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Agus Harimurti Yudhoyono- Sylviana Murni serta Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno terlihat berbaur di JIExpo. Meski suara yel-yel dari para pendukung untuk jagoan mereka saling bersahutan, namun suasana tampak tetap semarak nan damai.
Tetapi pada hari Rabu (26/10/2016) siang. Petinggi MUI KH.Tengku Zulkarnain mengeluarkan pernyataan bahwa angka no 2 itu haram bagi agama Islam. hasil rapat MUI mengeluarkan fatwa bahwa angka no 2 itu haram
"Angka no 2 itu haram di dalam agama Islam, dalam menjalin hubungan tuh kan kita tidak mengharapkan diduakan. diduakan berarti selingkuh, selingkuh itu haram. berduaan tanpa ikatan nikah juga haram," cetus Tengku Zulkarnain.
Sumber Artikel : SAQ & PB