Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan diri menemui warga negara Indonesia (WNI) di Shanghai di sela pertemuan bisnis dengan ratusan...
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan diri menemui warga negara Indonesia (WNI) di Shanghai di sela pertemuan bisnis dengan ratusan pengusaha Tiongkok.
Pertemuan berlangsung di Gedung Shanghai Mart pada Sabtu sore waktu setempat, 3 September. Dalam kesempatan itu, Presiden memaparkan sejumlah program kerja pemerintahannya.
Pidato tersebut disertai dengan guyonan ala Jokowi yang mengocok perut para hadirin. Presiden mengaku malu dengan Tiongkok lantaran pembangunan infrastrukturnya berjalan cepat. Sementara di Indonesia proyek pembangunan infrastruktur berjalan lama dan disertai drama.
“Sudah 71 tahun merdeka, kita baru memiliki 480 kilometer (km) jalan tol. Di sini (Tiongkok) tahu-tahu sudah beberapa ratus ribu,” kata Jokowi di Shanghai Mart, Tiongkok, Sabtu (3/9/2016). Presiden menceritakan, dirinya sempat mengalami kesulitan ketika menjajaki proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Jokowi bilang banyak pihak tidak sepakat dan membuat kegaduhan.
“Contoh paling ekstrem kereta cepat Jakarta-Bandung itu berapa sih kira-kira 140 km baru akan dimulai sudah ramai sekali, ramainya menghabiskan energi di sini setahun bisa bangun 2.000 km,” ungkap dia.
Meski demikian, Presiden mengaku memberanikan diri untuk tetap melanjutkan proyek tersebut. Dia optimistis pemerintahannya mampu memberikan perubahan dan kemakmuran bagi rakyat Indonesia.
“Kita pasti bisa, kita ini ramai debatnya lho bukan kerjanya. Jangan bilang-bilang sama Tiongkok malu kita,” ujarnya disambut tawa.
Dia pun berpesan agar WNI yang bekerja dan menimba ilmu di Tiongkok tak pulang dengan tangan kosong. Ilmu dan skill yang sudah diperoleh harus diterapkan di dalam negeri.
“Pokoknya pulang saja. Jangan sampai hal-hal yang memerlukan skill yang sulit diisi orang luar. Harus kita yang isi,” pungkasnya.