Ilyas Karim (88) veteran pejuang kemerdekaan Republik Indonesia@kompas.com NKRI NEWS - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meng...
Ilyas Karim (88) veteran pejuang kemerdekaan Republik Indonesia@kompas.com |
NKRI NEWS - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengecek kebenaran kabar Ilyas Karim yang mengaku sebagai salah satu dari dua pengibar bendera Merah Putih saat Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta.
Ilyas merupakan warga Rawajati yang menjadi korban penggusuran, Kamis (1/9/2016) kemarin.
"Kami lagi cek. Sekarang kami tidak tahu, apa betul dia pengibar bendera pertama atau bukan," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (2/9/2016).
Hanya, Basuki menegaskan hal itu tak terlalu penting bagi Pemprov DKI Jakarta. Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta lebih mengutamakan mengetahui apakah pria paruh baya tersebut dirawat oleh keluarganya atau tidak.
"Kalau setiap orang tua tidak mampu, kalau dia mau masuk ke rusun, kami mau pelihara kok," kata Basuki.
Mengaku pengibar bendera pertama
Nama Ilyas Karim bukan kali ini saja mencuat. Pada 2011, nama Ilyas mendadak tenar. Menurut pemberitaan, Ilyas adalah pengibar bendera pertama.
Pria itu mengaku sebagai lelaki bercelana pendek pada foto pengibaran Sang Saka Merah Putih saat detik-detik Proklamasi Kemerdekaan di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta, 17 Agustus 1945.
Namun, pengakuan Ilyas ini dibantah sejumlah kalangan, salah satunya oleh Sejarawan yang juga mantan anggota KKO ( marinir ) era bung karno Peter Apollonius Rohi
Lewat Akun Facebooknya , Peter Apollonius Rohi menjelaskan bahwa Mantan veteran perang Ilyas Karim yang rumahnya jadi korban penggusuran di rawajati bukan pengerek bendera saat Proklamasi 17 Agustus 1945
Berikut ini penjelasan lengkap Peter Apollonius Rohi tentang sosok penggerek bendera pertama sebagaimana dikutip islamnkri.com dari akun facebooknya :
MAAF, KAKEK ILJAS BUKAN PENGEREK BENDERA SAAT PROKLAMASI.
Beberapa hari lalu terjadi penggusuran di Rawajati. Di antara mereka yang tergusur adalah seorang veteran bernama Iljas Karim.
Dia mengaku pengerek bendera yang bercelana pendek pada saat Proklamasi Kemerdekaan.
Sebagai wartawan senior yang selalu membuka dan membaca artikel2 sejarah, nama Iljas Karim tidak tercatat sebagai pengerek bendera saat Proklamasi 17 Agustus 1945. Pengerek bendera adalah Latief Hendraningrat dan Soehoed.
Beberapa tahun lalu keluarga Soejoedi juga telah menyanggah pengakuan kakek Iljas, tapi TV tetap saja mengangkat beliau sebagai pengerek bendera.
Sekarang banyak memang yang mengaku ikut dalam acara itu, tapi semua nama tercatat dalam arsip yang dibuat Ibu SK Trimoerti.
Sejarawan anggota KKO ( marinir ) era bung karno Peter Apollonius Rohi |
Tahun 1988 saya meminta wartawati saya Ria Riesdasaria untuk melacak siapa perempuan yang membawa baki berisi bendera pada saat itu.
Dengan petunjuk Ibu SK Trimoerti akhirnya beliau berhasil ditemukan masih sehat, tinggal di wilayah Bogor.
Wartawan baru dan redaktur baru yang tidak bersentuhan dengan generasi revolusi memang sangat mengabaikan sejarah dan kurang teliti.
Saya prihatin akan nasib Pak Iljas karena bagaimana pun ia rakyat dan juga seorang veteran. Tapi untuk pembenaran sejarah, saya tetap tidak toleransi pada apa pun yang menyimpang.
Hingga berita ini diturunkan oleh islamnkri.com, postingan Sejarawan yang juga mantan anggota KKO ( marinir ) era bung karno Peter Apollonius Rohi ini telah di bagikan oleh 132 pengguna facebook dan di sukai 202 facebooker (ISLAMNKRI.COM)