Berjalan santai dengan langkah kaki kecilnya, Anang, bocah laki-laki yang masih berusia enam tahun, menenteng kantong plastik warna hitam...
Berjalan santai dengan langkah kaki kecilnya, Anang, bocah laki-laki yang masih berusia enam tahun, menenteng kantong plastik warna hitam, dan masuk ke halaman Mapolresta Palembang, Sabtu (13/8/2016) siang.
Tiba di pos penjagaan, Anang pun menyerahkan kantong plastik yang dibawanya.
Namun, petugas sontak langsung terkejut, setelah dibuka dan mengetahui isi kantong plastik yang dibawa Anang, berisikan satu granat tangan jenis nanas yang masih aktif.
Bocah yang masih duduk di bangku kelas 1 SD itu mengaku menemukan granat aktif saat bermain, di aliran anak sungai dekat tempat tinggalnya di kawasan Jalan Gubernur H Bastari Jakabaring, Kelurahan 8 Ulu, Kecamatan SU I Palembang, tepatnya di samping Gedung Kantor Kejati Sumsel.
Ketika itu, Anang seperti biasanya mencari remis di dasar anak sungai, yang airnya sedang surut. Saat meraba-raba pasir, Anang merasakan ada bongkahan besi.
Anang pun mengambil granat tersebut dan dibawa ke rumahnya. Tiba di rumah, Anang tak mengira bahwa bongkahan besi sebesar kepalan tangan orang dewasa itu, adalah granat nanas.
Anang sempat membersihkan granat dengan cara disikat. Bahkan, Anang juga sempat memainkan pelatuk granat yang fungsinya sebagai pemicu ledakan.
Anang kemudian memberitahukan kepada Desti, ibunya. Desti pun sontak terkejut bahwa bongkahan besi yang diperlihatkan Anang adalah granat. Desti pun meminta bantuan tetangganya menemani Anang, untuk menyerahkan granat ke Polresta Palembang.
“Waktu lagi cari remis di bawah jembatan, tangan saya memegang besi. Saya kira besi kuningan. Jadi, saya bawa ke rumah dan dibersihkan. Lalu, saya kasih tahu ke ibu dan ibu bilang besi itu granat bom. Ibu saya menyuruh bawa ke kantor polisi,” ujar Anang dengan polosnya.
Petugas yang menerima serahan granat dari Anang, langsung secepatnya menghubungi Tim Gegana Brimob Polda Sumsel.
Setelah dilakukan pengecekan dengan metal detector, granat yang ditemukan ternyata masih aktif. Setelah menyerahkan granat aktif yang ditemukannya, Anang pun mendapatkan apresiasi dari petugas atas keberaniannya.
Bahkan saat pulang, Anang diberi uang saku oleh Kabag Ops Polresta Palembang Komisaris Andi Kumara.
“Dicek pakai metal detektor, ternyata berbunyi. Granat jenis nanas ini diduga masih aktif. Dilihat dari kondisinya, granat bukan dari peninggalan penjajah yang sudah lama di lokasi ditemukan. Karena, granat terlihat masih baru dan tidak berkarat. Granat sudah diamankan Tim Gegana Brimob Polda Sumsel,” ujar Andi.
(sumber,tribunnews.com)