NKRI NEWS – Belum genap 3 bulan dilantik, Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Archandra Tahar diterpa isu tidak sedap. Dalam berbagai med...
NKRI NEWS – Belum genap 3 bulan dilantik, Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Archandra Tahar diterpa isu tidak sedap. Dalam berbagai media online ditulis bahwa Februari 2012 Pak Menteri mengurus paspor RI melalui KJRI Houston dengan masa berlaku untuk 5 tahun. Namun kesanksian ini dapat mudah dibantah karena tidak ada tindakan apapun yang meragukan nasionalisme lulusan dari Texas A & M University.
Nampaknya isu-isu miring yang muncul sebetulnya patut dipertanyakan. karena sampai saat ini AT masih memegang paspor sebagai WNI yang berlaku sampai 2017. Artinya dia masih sebagai warga Indonesia dan itu sama sekali belum dihapus. Artinya beliau masih menjadi warga negara Indonesia.
Tidak hanya itu, komitmen kecintaan Indonesia bisa dilihat yakni dirinya sudah memperoleh kembali kewarganegaraan utuh (tidak ganda) sebelum dilantik. Status kewarganegaraan Amerika Serikat sudah dilepaskan sejak sebelum dilantik.
Presiden Republik Indonesia memang memanggil Archandra Taher untuk pulang ke tanah air setelah 20 tahun di AS. Kenapa orang yang sudah lama tinggal di Amerika diminta kembali ke tanah air? Negara tidak sekedar memerlukan keahlian Archandra namun juga kemampuan mengatasi kendala-kendala teknis yang selama ini menghambat potensi pengembangan sumberdaya di Indonesia. Termasuk kepemilikan paten yang membuktikan kemampuan secara khusus.
Selama ini, Kementerian ESDM lebih banyak dipegang bukan orang dibidangnya sehingga penataan demi kemajuan energi sering menemui kendala. Dipanggilnya Arcandra untuk membangun energi di tanah air. Presiden selalu mengamati putra putri terbaik bangsa yang justru banyak berkiprah di lembaga yang memiliki reputasi global.
Presiden tidak mau Bekerja dengan orang-orang yang tidak spesial seperti presiden sebelumnya. Padahal dari sisi kenyamanan, yang bersangkutan sudah memiliki apapun di Amerika. Bahkan gajinya atau penghasilannya berlipat.
Sebagai Presiden Direktur sebuah perusahaan minyak, dalam satu tahun lebih dari Rp 4 M. Sementara pendapatan sebagai Menteri di Indonesia sangat kecil dibandingkan dengan posisinya di Amerika.
Di sisi lain, meski puluhan tahun tinggal di Amerika Serikat, dirinya masih memegang keIslaman secara taat. Bukan hanya masih beragama Islam, istri dan kedua anaknya masih memakai hijab bahkan sewaktu di Houston Arcandra mendirikan Indonesian Family Academy. Komunitas ini merupakan semacam sekolah untuk mendalami agama Islam. Dalam salah satu postingan di FP tersebut kita bisa lihat pak menteri yang mengajar mengaji.
Lantas, apalagi yang mau diragukan?
Sumber : BACAKABAR.com