Akhir-akhir ini FPI kembali meresahkan warga, mereka (FPI) akan menutup paksa rumah makan Babi Panggang Karo (BPK) di Jalan Lintas S...
Akhir-akhir ini FPI kembali meresahkan warga, mereka (FPI) akan menutup paksa rumah makan Babi Panggang Karo (BPK) di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Medan-Lubukpakam, Sumatera Utara. yang kemudian menimbulkan gejolak dan protes dari sebagian masyarakat, Bahkan warga setempat siap melakukan perlawanan terhadap FPI, warga setempat juga meminta pemerintah agar membubarkan FPI saja, sebab keberadaan FPI terlalu meresahkan warga.
Pada dasarnya, pemerintah memang sengaja membiarkan ormas-ormas islam seperti FPI HTI PKS dll agar mereka bisa dijadikan umpan sebagai pemicu untuk menghantam isu-isu baru ketika politik sedang panas..
toh kenyataannya keberadaan mereka (FPI) tidak bisa berkembangbiak di Indonesia.
Akantetapi, Pemerintah juga selalu memantau gerakan mereka dan menindak tegas bila suatu hari nanti ada korban jiwa yang berjatuhan akibat kerusuhan yang mereka buat.
Bahasa kerennya begini, " FPI itu kecil, paling anggotanya berapa ratus orang sih.. kalau mereka membuat rusuh, ya... pemerintah tinggal menurunkan tentara yang jumlahnya puluhan ribu saja mereka sudah kocar-kacir kok,,
jadi, pemerintah pada dasarnya tidak terancam dengan keberadaan FPI, karena FPI tidak mempunyai niat untuk mengkudeta pemerintah,
FPI tidak membunuh manusia, beda dengan teroris yang suka membunuh manusia,
atau seperti PKS yang memang ingin menguasai parlemen/negara lalu merubah undang-undang demi tujuan kepentingan dirinya sendiri Perlu diingat pula bahwa FPI itu tidak terdaftar sebagai badan hukum,
sebagai yayasan, atau perkumpulan. Dan kalau tidak terdaftar, berarti pemerintah tidak bisa membubarkan ormas ini.
Bahasa kerennya "FPI itu cuma jamaah pengajian bapak-bapak". Jadi, bila masyarakat resah dengan keberadaan FPI,
maka salah satu solusinya hanyalah memperbesar pengaruh "Pengajian" yang lain seperti dari NU atau Muhammadiah yang mengusung islam Rahmat, Islam welasasih, Islam yang mengusung perdamaian. bukan Islam garis keras dan gaya melotot seperti FPI. Dalam hal ini memang diperlukan usaha dari warga masyarakat sendiri dalam upaya menghalau keberadaan FPI yang semakin meluas di beberapa wilayah di Indonesia,
seperti yang terjadi di Medan, mereka menolak adanya FPI di daerah Medan karna mereka (FPI) menentang budaya makan babi dikalangan warga non muslim.
Atau, seperti penolakan dari warga dayak yang berada di Kalimantan Barat, mereka ramai-ramai menolak keberadaan FPI karna ajaran keras FPI akan melukai adat budaya masyarakat Dayak. Jadi FPI tidak bisa dibubarkan, tapi bisa ditolak seperti penolakan warga Medan, atau suku Dayak, atau seperti yang telah dilakukan oleh teman-teman Ahok terhadap FPI ketika FPI mengancam akan membakar gedung Balaikota. Disamping menolak keberadaan FPI, warga sipil juga perlu untuk tidak lagi menyumbang uang atau apapun terhadap organisasi ini, tentunya pemerintah juga perlu mendukung upaya pembubaran total terhadap FPI dengan cara memblokir semua uang yang masuk ke kantong-kantong FPI agar ormas ini tidak bisa berjalan karena tidak punya dana dan biaya.
FPI memang keterlaluan, kalau manusia paling jahat adalah manusia yang egois, nah FPI ini manusia yang terlalu Egois, bahkan sudah disebut keraskepala, karna mereka terlalu memaksakan kehendak dan menentang apapun yang tidak sependapat dengan mereka, Ini negara Bhineka Tunggal Ika bung... bukan negara khilafah islamiah yang undang-undangnya dibuat berdasarkan syariah, sehingga ketika berbeda pendapat itulah, jeleknya FPI menghalalkan segala cara agar orang mau mengikuti ajaran FPI, padahal dasar dari islam adalah konsep “Bagimu agamamu bagiku agamaku”, contohnya seperti saat Ahok yang dulu pernah menyatakan sikap kepada Gusdur, demi menghalau protes dari masyarakat, atau demi mencapai Jabatan,
Ahok pernah bilang ke Gusdur “Gus, saya jadi mualaf saja deh, biar orang-orang gak jadi marah ke saya” Akan tetapi Gusdur malah marah dengan ucapan Ahok dan memintanya agar jangan masuk islam, sekali lagi Jangan Masuk Islam, lah iki piye, kok jangan masuk islam? ya.. karena kalau masuk islam secara terpaksa nanti efeknya berbahaya juga bagi islam itu sendiri, nanti islamnya cuma islam KTP. Bayangkan, kalau Ahok menyatakan sikap di depan FPI, tentulah para kiai FPI itu akan dengan bersorak langsung mengislamkan Ahok pada saat itu juga, jadi konsep agama yang sebenarnya adalah “Bagimu agamamu bagiku agamaku” tidak memaksakan kehendak dan pendapat orang lain, sedangkan jeleknya FPI diatas semua itu, tidak hanya mempengaruhi tapi juga memaksakan kehendak dirinya sendiri agar orang lain ikut sependapat sepaham sehaluan dengan ajaran mereka (FPI).
Indonesia adalah negara dengan konsep Bhineka Tunggal ka, berbeda-beda tapi satu tujuan, bukan berbeda-beda untuk beda tujuan,
bukan pula berbeda-beda untuk memecah belah persatuan, atau berbeda-beda untuk memaksa orang lain agar sependapat dengan dirinya,
walhasil, tidak ada yang bisa membubarkan FPI, kecuali FPI itu sendiri, kalau tidak suka dengan FPI maka menjauhlah dan jangan masuk ke organisasi ini agar FPI tidak berkembangbiak di Indonesia, toh pada dasarnya FPI juga tidak berbahaya bagi negara, mereka cuma perusuh, istilah kasarnya preman, bisa-nya cuma ngancam,
padahal kalau melawan angkatan darat angakatan udara dan angkatan bersenjata lainnya dibawah payung pemerintah, toh FPI itu lari terbirit-birit juga. Seperti sambal, ada bawang ada terasi ada garam, Nah FPI ini adalah Cabe-nya, jadi kalau Sambal tidak ada cabenya rasanya kurang sedap, anda tidak suka yang pedas-pedas ? ya,,, sambalnya jangan pake cabe. (*)