NKRI NEWS - Ada keanehan yang dilihat oleh beberapa dari kita terhadap penggusuran warga Dadap Tangerang. Keanehan ini teringat jika di...
NKRI NEWS - Ada keanehan yang dilihat oleh beberapa dari kita terhadap penggusuran warga Dadap Tangerang. Keanehan ini teringat jika dibandingkan dengan kejadian yang serupa yang terjadi di Jakarta. Buah pemikiran itu pun tertuang lewat akun media sosial facebook.
Tulisan berikut ini disadur dari postingan Bapak Leo Tobing di halaman facebook pribadinya:
"MEREKA" TELAH MENGKRIMINALISASI AHOK .... INI BUKTINYA !!!
"Warga Dadap Lempar Batu Tolak Penggusuran, 2 Polisi Jadi Korban"
Yuzril Ihza Mahendra, Ratna Sarumpaet, Tantowi Yahya, H. Lulung, FPI, dan Pihak-Pihak lain yang biasa mencibir AHOK tidak hadir di Dadap. #TanyaKenapa?
Sementara itu di lokasi, warga mengancam ribuan aparat Kepolisian, TNI, Satpol PP dan sejumlah wartawan. "Siapa yang berani masuk bakalan mati, termasuk wartawan," teriak seorang warga.
Beberapa fakta dilapangan yang bisa disampaikan:
01. Dadap itu lokasinya di Kab. Tangerang, Prov. Banten;
02. Bupati Tangerang namanya Ahmad Zaki Iskandar;
03. Gubernur Banten namanya Rano Karno;
04. Penggusuran di lakukan oleh Satpol PP di bantu #TNI dan #Polri;
05. Tidak ada rusun full furnished untuk warga yang mau di relokasi seperti yang disediakan AHOK;
06. Tidak ada program seperti KJS dan jemputan sekolah gratis;
07. Tidak ada Profesor Yusril Ihza Mahendra yang bersedia pasang badan untuk warga disana yang biasanya ingin "berhadapan" dengan AHOK;
08. Tidak ada Aktivis Ratna Sarumpaet yang datang dan teriak lantang membela warga disana yang biasanya lantang saat AHOK melakukan penggusuran;
09. Tidak ada Wanita Emas Mischa Hasnaeni Moein yang datang dan memberikan simpati pada warga disana;
10. Tidak ada Anggota DPR Tantowi Yahya yang hendak memanggil paksa Gubernur karena memakai unsur TNI dan Polri dalam penggusuran, seperti saat AHOK melakukan penggusuran;
11. Tidak ada Ormas yang demo untuk melengserkan Bupati disana, seperti waktu AHOK melakukan penggusuran;
12. Tidak ada FPI yang berteriak "Bupati Zholim" disana, saat Bupatinya bukan KAFIR;
13. Lokasi penggusuran akan di jadikan fasum dan tempat wisata kuliner alias untuk Pengusaha,
14. Disiarkan di TV Nasional, masuk portal berita juga, tapi mungkin tidak menarik untuk dibahas di sosmed.
15. Kayaknya sih yang tetep disalahkan "mereka" adalah Presiden Joko Widodo dan AHOK a.k.a. Basuki Tjahaja Purnama.
Saat kejadian penggusuran itu bukan di Jakarta, tiba-tiba :
- Parpol dan anggota DPR tidur semua.
- Tukang koar-koar, tukang nyinyir, tukang kritik bisu semua.
- Tukang hasut, tukang fitnah, tukang adu domba insyaf semua.
- Pembela rakyat kecil, tukang pasang badan, aktivis, pengacara, artis, dll amnesia semua.
Editor: Admin CeritaNews.com
Sumber: FB Leo Tobing