NKRI NEWS - Saya kadang heran kenapa banyak tokoh Muslim di Jakarta maupun bukan begitu “bersemangat ‘45” mencari sosok kandidat gubernu...
NKRI NEWS - Saya kadang heran kenapa banyak tokoh Muslim di Jakarta maupun bukan begitu “bersemangat ‘45” mencari sosok kandidat gubernur Muslim yang dipandang cocok atau ideal untuk DKI Jakarta. Apakah mereka sudah pikun? Apakah mata mereka sudah rabun? Bukankah mereka sudah punya sosok gubernur Muslim idaman yang dulu dilantik oleh Panglima Besar FPI Rizieq Shihab? Bukankah Baginda Rizieq Shihab dulu sudah melantik Haji Fakrurozi (Bang Rozi).
Kalau sudah punya gubernur Muslim idola, kenapa orang-orang yang mengaku sebagai “tokoh Muslim” itu masih sibuk mencari kandidat gubernur Muslim? Emang pergi kemana Bang Rozi? Hilang tidak pulang-pulang menyusul Bang Toyib? Kalau ia hilang, ya dipasang pengumuman dong: “Dicari Gubernur Muslim Jakarta yang Hilang”. Ataukah Bang Rozi dianggap “kurang Islam” atau “kurang Muslim” sehingga perlu dicari calon baru? Masak sudah haji, ustad, kok dianggap “kurang Islami”?
Kalau Bang Rozi masih dianggap “kurang Islam” atau “kurang Muslim,” kenapa mereka tidak mengusung Yang Mulia Rizieq Shihab saja sebagai kandidat gubernur Muslim Jakarta yang jelas tidak diragukan lagi dan tampak meyakinkan identitas keislamnya. Apalagi "Bibib" Rizieq seorang habib. Ia juga “Panglima Besar” ormas Islam FPI yang jelas-jelas untuk “membela Islam” (ya minimal, Islam versinya lah). Jadi, dari segi "potongan fisik" sudah sangat meyakinkan. Kurang apa lagi?
Daripada berkoar-koar terus dan tidak bisa diam sibuk kesana-kemari seperti ayam mau bertelur, akan lebih baik saya kira jika Tuan Rizieq Shihab mencalonkan diri sebagai gubernur (Muslim) Jakarta bertarung melawan “si kapir” Koh Ahok. Pertunjukan ini pasti akan seru abis bok dan menjadi “duel maut” laksana “David versus Goliath of Gath” (silakan bayangin sendiri mana David atau Daud dan mana Goliath-nya) atau Isa melawan Dajjal (silakan tafisiri sendiri mana Isa dan mana Dajjal-nya).
Ini beneran lo. Daripada mengusung “Yu Seril” yang parpolnya hidup segan mati tak mau itu, akan lebih baik jika mereka, para tokoh Muslim itu, bersatu-padu guyup-rukun mendukung dan mengusung Rizieq Shihab, yang meskipun tidak punya parpol tapi kan lumayan punya “industri” FPI yang menjanjikan dari sisi “bisnis agama.” Saya jamin, Ahok versus Rizieq pasti akan menjadi tontonan yang mengasyikkan masyarakat Indonesia (atau mungkin bahkan penduduk dunia dan akhirat) serta bakalan mampu menandingi duel Hillary Clinton versus si “mulut besar” berambut nyentrik: Donald “Bebek” Trump.
Jabal Dhahran, Arabia