NKRI NEWS - Menjadi pasukan pengibar bendera saat upacara kemerdekaan adalah salah satu kebanggaan tersendiri. Baik mulai tingkat sekolah, ...
NKRI NEWS -Menjadi pasukan pengibar bendera saat upacara kemerdekaan adalah salah satu kebanggaan tersendiri. Baik mulai tingkat sekolah, hingga yang nasional sekalipun, menjadi anggota Paskibra bisa jadi salah satu cara untuk menunjukkan rasa cinta Tanah Air.
Tapi apa daya ketika nasib malang menimpa Silvi Olivia, salah satu anggota Paskibra dari SMPN 1 Mojowarno, Jombang. Ia harus batal turut serta mengibarkan bendera merah putih di 17 Agustus karena kaki kirinya harus diamputasi akibat kecelakaan yang menimpanya pada 4 Agustus lalu.
Kecelakaan tersebut terjadi ketika Silvi bersama regu Paskibra melakukan latihan menuju jalan raya dan sebuah truk dari arah utara tidak mengetahui adanya barisan tersebut karena sopir yang sedang bermain handphone. Malangnya, sopir hilang kendali dan menabrak 11 pelajar. Dari 11 pelajar tersebut, Silvi adalah korban terparah dan mengalami patah kaki sehingga harus diamputasi. Hal ini membuat remaja 14 tahun ini harus hidup dengan satu kakinya.
Menurut salah satu guru SMPN 1 Mojowarno Moh. Hafid kepada brilio.net, remaja yang saat ini duduk di kelas 2 ini adalah seseorang yang ceria dan cukup aktif di kegiatan ekstrakurikuler dan OSIS. "Dia juga punya akademik yang bagus, selalu bersemangat dalam belajar," ungkapnya.
Dan pada hari kemerdekaan 17 Agustus, Silvi didampingi oleh orangtuanya, menjadi tamu kehormatan dalam upacara Kemerdekaan di Lapangan Mojowarno dengan menggunakan kursi roda. Salah satu peserta upacara, Inyaroh, yang menyaksikan bagaimana semangat Silvi saat upacara merasa terharu.
"Dia tetap bersemangat dan tersenyum, kami yang melihat hal itu sangat terenyuh dan tak jarang ada yang sampai meneteskan air mata," jelas Inyaroh.
Memang menjadi Paskibra adalah salah satu bentuk cinta tanah air, tapi cinta tanah air tidak hanya ditunjukkan dengan jadi Paskibra saja, Kamu bisa, dan jangan pernah menyerah, Silvi! (Brilio.net)