NKRI NEWS, PEKALONGAN - Pengalaman spiritual diungkapkan oleh Sri Hartati, warga Desa Kalijambe, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pek...
NKRI NEWS, PEKALONGAN - Pengalaman spiritual diungkapkan oleh Sri Hartati, warga Desa Kalijambe, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan.
Umumnya umat Islam menghadap ke arah Barat saat sedang menunaikan ibadah salat, namun untuknya justru membelakangi kiblat.
"Saya mendapatkan wahyu dalam ayat-ayat itu salat menghadap ke timur. Petunjuk itu yng saya ikuti," jelas dia. Namun, untuk jumlah salat yang dilakukan dalam satu hari masih sama yakni sebanyak lima waktu.
Kemudian perbedaan jumlah neraka yang ada di Alquran sebanyak tujuh lapis. Namun menurutnya jumlah neraka lebih banyak yakni 17 lapis.
"Saya belajar dari Alquran jumlah neraka tujuh, dan surga tujuh. Tapi yang saya lihat neraka lebih luas, jumlahnya lebih banyak ada 17," jelas dia.
Sri Hartati menilai masyarakat yang menganggapnya sesat tersebut terlalu berlebihan.
"Yang sesat itu seperti apa. Belum baca bukunya (Alkitab Na'sum) seperti apa, sudah mengecap sesat," jelas dia, di rumahnya, Jumat (3/6/2016).
Meskipun beragama Islam, Sri mengaku kitab tersebut berisi tentang kitab-kitab di dunia mulai dari Alquran, Injil, Taurat, dan Zabur.
Pada awalnya, memang Sri mengalami pertentangan adanya perbedaan kiblat saat salat.
Dia mengaku, tidak menarik masyarakat untuk menjadi pengikut ajaran tersebut. Namun diakuinya seluruh keluarganya mengikuti ajaran tersebut.
Dia menilai, menjadi kebebasan masyarakat untuk memilih apapun ajaran yang dianutnya. Sehingga pihaknya tidak menyebarkanny.
"Saya cuma mengajarkan ini untuk keluarga saya sendiri. Tidak untuk disebar-sebarkan," ucap dia. ( TRIBUNJATENG.COM )
BACA JUGA :
NU Minta Pemerintah Bubarkan FPI ! Setujukah Anda ?..