Ketika Tuhan Menolak Permintaan MUI

NKRIONLINE.COM - Tuhan tidak mau mengikuti permintaan Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur agar ia mengganti nama. Tuhan berdalih, nama i...


NKRIONLINE.COM - Tuhan tidak mau mengikuti permintaan Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur agar ia mengganti nama. Tuhan berdalih, nama itu adalah pemberian orangtua yang harus ia hormati. Lagipula, kata Tuhan, bila ia harus mengganti nama, semua dokumen pribadi pun –KTP, Ijazah, Surat Nikah– harus diganti.
Buat pembaca yang sebelumnya tidak mengikuti kisah Tuhan di Banyuwangi, jangan buru-buru marah pada MUI. Yang mereka minta berganti nama adalah seorang pria berusia 42 tahun yang ternyata bernama Tuhan. Pria ini menjadi terkenal gara-gara ada media yang memberitakan ‘telah ditemukan Tuhan’ di Banyuwangi sekitar sepekan lalu. Wartawan media tersebut memperoleh fotocopy KTP Tuhan yang kemudian ia publikasikan. Sejak saat itulah, Tuhan menjadi selebritis dunia maya.
Tuhan adalah seorang tukang kayu asal Dusun Krajan, Desa Kluncing, Kecamatan Licin, Banyuwangi. Tuhan yang sudah memiliki dua anak ini mengaku tidak mengetahui alasan bapak dan ibunya memberikan nama Tuhan kepada dirinya. Dia juga mengaku bahwa selama ini dirinya tidak merasa aneh dengan nama yang disandangnya. Hanya saja, pria kelahiran 30 Juni 1973 itu menjelaskan, sebagian besar tetangganya menyebutnya “Tohan”.
Husnul Hotimah, istri Tuhan, juga mengaku tidak pernah menghadapi masalah dengan nama unik yang disandang oleh suaminya. “Sama sekali tidak jadi beban. Sama orang-orang malah sering buat guyonan. Mereka bilang bahwa saya menikah sama Tuhan dan rumah Tuhan ada di Desa Kluncing, Banyuwangi,” katanya.
Namun tidak semua pihak rupanya merasa nyaman. Setidaknya Ketua MUI Banyuwangi dan MUI Jawa Timur meminta agar Tuhan mengubah nama.
Sebagaimana diberitakan kompas.com (26/8), Ketua MUI Jawa Timur KH. Abdusshomad Bukhori menganggap nama Tuhan kurang baik secara etika agama. “Ditambah saja atau lebih baik diganti. Sebagai hamba, nama itu melanggar etika,” katanya, Senin (24/8/2015).
Bukan itu saja, Abdusshomad juga meminta petugas pencatatan sipil untuk menarik kartu identitas agar pemilik nama itu untuk sementara tidak dapat mengakses layanan apa pun. “Biar sementara tidak dapat mengakses layanan pemerintah sampai dia mengganti namanya,” kata Abdusshomad.
Menurut Ketua MUI Jatim itu, tidak dipermasalahkan memakai nama “Tuhan” asalkan ada nama lain sebelum atau setelahnya agar tidak menimbulkan penafsiran yang tunggal. Dia mencontohkan nama “Ghofur”, yang sebetulnya nama sebutan Tuhan yang berarti pemberi ampun. Namun, di depan nama itu harus ditambah “Abdul” sehingga menjadi “Abdul Ghofur” yang berarti “hamba pemberi ampun”.
Permintaan MUI itu ditolak Tuhan. Dia meyakini nama itu adalah pemberian orangtuanya dengan tujuan yang baik. “Saya tidak akan mengganti nama saya, kan itu pemberian orangtua. Selain itu, jika ganti nama, maka semua dokumen juga harus ganti: KTP, surat nikah, ijazah, dan surat-surat lainnya,” kata Tuhan, Selasa (25/8/2015).
Kisah Tuhan ini memang unik. Kita tidak tahu mengapa orangtuanya memberi nama Tuhan. Namun dia sudah menggunakan nama ini selama 42 tahun dan tidak bermasalah.
Sekarang pertanyaannya justru adalah mengapa MUI merasa Tuhan harus mengganti namanya? Dan ini bukan sekadar imbauan. Buktinya, MUI bahkan meminta agar pemerintah mempersulit hidup Tuhan dengan menarik kartu identitasnya?
Nama Tuhan tidak sakral. Tuhan tentu suci , tapi penyebutan Tuhan tentu tidak sakral. Itu cuma nama. Bahwa ada manusia menggunakan nama Tuhan tidaklah melecehkan, merendahkan atau menghina Tuhan.
Ini sama saja dengan banyaknya umat Islam yang menggunakan nama Muhammad. Itu sekadar nama. Bahwa ada Muhammad yang menjadi pembunuh, koruptor, penzina, pemerkosa, pemabuk; sama sekali tidak mengurangi kualitas dan penghormatan masyarakat terhadap Nabi Muhammad. Begitu juga ada banyak orang bernama Adam, Daud, Nuh, Ibrahim, Yusuf, Sulaiman, Isa, atau nama-nama nabi lainnya yang perilakunya bertentangan sama sekali dengan kualitas nabi. Pun ada orang bernama Jibril yang ternyata kelakuannya sama sekali tidak mirip malaikat. Semua penggunaan nama itu tidak bermasalah dan tidak ada unsur penghinaan di dalamnya. Nama adalah nama.
Usul MUI agar Tuhan memberi tambahan nama juga terkesan mengada-ada. Sebagai contoh, apakah nama ‘Muhammad Tuhan’ atau ‘Abdul Tuhan’ atau ‘Tuhan Armando’ akan tampak lebih bisa diterima daripada nama Tuhan?
MUI tentu berniat baik. Tapi mungkin yang jadi objek kekuatirannya salah. Kalaulah MUI merasa perlu peduli dengan penggunaan nama Tuhan yang tidak pada tempatnya, sebaiknya MUI lebih banyak bicara tentang bagaimana ada banyak keburukan di muka bumi ini dilakukan ‘Atas Nama Tuhan’.
Sebagai contoh, ada banyak kekerasan fisik oleh kelompok-kelompok Islam tertentu yang dilakukan dengan bertakbir, dengan meneriakkan nama ‘Allah’. Ini, misalnya, berlangsung di saat penyerangan terhadap minoritas, penyerangan terhadap kelompok yang dianggap memiliki aliran keagamaan berbeda, perusakan rumah ibadat, atau di ceramah-ceramah akbar yang di dalamnya mengandung seruan kebencian terhadap kelompok lain. Di peristiwa-peristiwa semacam itu, nama Allah sangat sering dikumandangkan. Bagi saya, itu merupakan penghinaan terhadap Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Adapun si Tuhan di Banyuwangi ini, biarkanlah ia hidup tenteram dan bahagia dengan keluarganya.
Oleh : Ade Armando 

Sumber : madinaonline.id



Nama

aktual,944,artis,5,astronomi,1,berita,978,bola,1,edukasi,5,fakta unik,59,herbal,1,humor,10,ibroh,1,informasi,20,inspiratif,41,internasional,35,islami,9,kecantikan,5,kesehatan,30,kisah nyata,5,kontroversi,149,kriminal,9,masakan,8,militer,5,Nasional,4,opini,58,politik,131,resep,8,seba-serbi,14,sejarah,48,selebriti,2,seni,1,Tausiah,5,teknologi,3,tips,32,wanita,8,
ltr
item
NKRI ONLINE: Ketika Tuhan Menolak Permintaan MUI
Ketika Tuhan Menolak Permintaan MUI
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC6FwXayCx0Vfr9NcCKTXAtTdLI5wvKSIMxyKOrxOgfmmNVw9Xj5yi43u3CQRjbqGYl6XBeDYS9mJQNg_IqyP3NmYEqtEsZ_YCfF_1oCTLJxUMojV0YJmwPooerlxxDxMx-dUgssURHd2v/s640/Tuhan-Banyuwangi-520x330.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC6FwXayCx0Vfr9NcCKTXAtTdLI5wvKSIMxyKOrxOgfmmNVw9Xj5yi43u3CQRjbqGYl6XBeDYS9mJQNg_IqyP3NmYEqtEsZ_YCfF_1oCTLJxUMojV0YJmwPooerlxxDxMx-dUgssURHd2v/s72-c/Tuhan-Banyuwangi-520x330.jpg
NKRI ONLINE
http://nkrijayanews.blogspot.com/2017/03/ketika-tuhan-menolak-permintaan-mui.html
http://nkrijayanews.blogspot.com/
http://nkrijayanews.blogspot.com/
http://nkrijayanews.blogspot.com/2017/03/ketika-tuhan-menolak-permintaan-mui.html
true
8704552831577260830
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts LIHAT SEMUA Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy