NKRIONLINE.COM – Pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, beserta sejumlah petinggi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ula...
NKRIONLINE.COM – Pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, beserta sejumlah petinggi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) menyambangi kediaman Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto, di rumah dinas Menkopolhukam, Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2017) kemarin sore.
Petinggi GNPF-MUI yang hadir antara lain Bachtiar Nasir dan Zaitun Rasmin.
Kedatangan mereka disambut hangat Wiranto. Bahkan Wiranto menyebut pertemuan itu istimewa.
Sehari setelah pertemuan, kemudian muncul cuitan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait pertemuan tersebut. SBY mengapresiasi pertemuan itu. Bahkan mengucapkan terima kasih kepada Wiranto selaku tuan rumah dan Habib Rizieq serta rombongan GNPF MUI selaku tamu.
“Alhamdulillah,akhirnya pemerintah bertemu para pemimpin Aksi Damai. Pertemuan sejuk. Terima kasih Pak Wiranto, Habib Rizieq & yg lain *SBY*,” tulis SBY lewat akun Twitter-nya, @SBYudhoyono, Jumat 10 Februari 2017.
“Dialog kemarin penting. Pemerintah gunakan “soft power” dlm mencari solusi. Bukan kedepankan kekuatan & kekuasaan (hard power). *SBY*”
“Para pemimpin Aksi Damai hormati keinginan & harapan pemerintah, utk menjaga kerukunan, stabilitas sosial & keamanan Jakarta. *SBY*”
“Amat melegakan pernyataan Habib Rizieq yg dukung tegaknya NKRI, Pancasila & Kebhinnekaan. Rakyat Indonesia ingin dengar scr langsung *SBY*”
“Pak Wiranto telah berikan contoh baik. Negara & pemerintah perlakukan rakyatnya dgn hati & kasih sayang, bukan kekuasaan & kebencian. *SBY*”
“Umat Islam mesti bersyukur. Semoga kebijakan & langkah pemerintah ini terus berlanjut. Jangan ada Islamopobhia di negeri ini *SBY*”
“Semoga persaudaraan, toleransi & ketenggangrasaan antar umat beragama & serta antar identitas lain ke depan makin kokoh *SBY*”
“Demi rakyat, semua pihak perlu ciptakan situasi yg aman & damai. Mari kawal pilkada serentak 2017 agar tetap jujur & adil *SBY*”
Pertemuan SBY – Wiranto sebelum Aksi 411
Cuitan SBBY tersebut mengingatkan pada pertemuan SBY sebelum digelarnya aksi unjuk rasa pada 4 November 2016 lalu, atau yang disebut Aksi 411.
Sebelum ada aksi 411, SBY bertemu dengan Wiranto selama kurang lebih satu jam, dilakukan secara tertutup di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (1/11/2016), mulai pukul 12.15 WIB.. Wiranto menyebut tidak ada yang istimewa dalam pertemuan tersebut, itu hanya sebatas silaturahim.
Bahkan, Wiranto mengatakan, pertemuan itu hanya sebuah tradisi karena kedekatan keduanya, baik saat di Tentara Nasional Indonesia (TNI) maupun eksekutif.
“Memang sudah lama Pak SBY ini berencana untuk mengunjungi kantor Menko Polhukam. Kenapa? Memang tradisi kita begitu,” ujar Wiranto.
Pernyataan Wiranto tersebut mengingatkan juga pada pernyataannya saat bertemu Rizieq Shihab dan delegasi GNPF MUI, Kamis (9/2/2017) kemarin. Wiranto menyebut Rizieq sebagai tamu istimewa dan kawan lama seperjuangan.
“Saya dapatkan tamu istimewa di rumah dinas saya sebagai Menko Polhukam sore ini. Saya kira itu adalah rahmat dari Allah SWT, karena tamu-tamu ini teman-teman lama terutama Habib Rizieq yang sudah dikenal sejak sebelum tahun 2000. Kita sudah bersama-sama berjuang di sana,” kata Wiranto usai pertemuan dengan Rizieq Shihab, Bachtiar Nasir, Zaitun Rasmin dll di rumah dinas Menkopolhukam, Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2017).
Korelasi pertemuan Rizieq-Wiranto dengan SBY
Apakah pertemuan antara Rizieq Shihab dan petinggi-petinggi GNPF MUI dengan Wiranto atas prakarsa SBY? Mengapa SBY begitu reaktif dengan pertemuan itu, bahkan sempat mengucapkan terima kasihnya kepada Rizieq Shihab dan Wiranto?
Mengingat pernyataan dari pihak Rizieq dan GNPF sendiri, bahwa aksi 112 besok bukanlah aksi politis, melainkan aksi doa bersama untuk negeri.
“Kami tidak pernah mau demo, kami ini mau beribadah dan silaturahmi. Gerak jalan, bukan demo. Kalau demo itu kan kesannya melakukan protes atas sesuatu yang kami tidak puas dan tidak diapresiasi,” kata Anggota Tim Advokasi GNPF MUI Kapitra Ampera yang ikut hadir dalam pertemuan dengan Wiranto.
Kapitra juga menegaskan aksi 112 tidak ada sangkut pautnya dengan pilkada, apalagi pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
Namun, Kepala Polisi Republik Indonesia Jenderal (Pol) Tito Karnavian sendiri sudah mengungkapkan ketidakpercayaannya bahwa aksi 112 tersebut adalah murni aksi keagamaan.
“Masih cukup kental aroma politik dari masalah ini, kita melihat bahwa masalah keagamaan sebaiknya tidak dikaitkan dengan masalah politik,” kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Jumat (10/2/2017).
Kecurigaan Tito muncul setelah melihat pernyataan sejumlah pemuka agama, selebaran, dan media sosial. Isi kegiatan yang dimaksud masih berhubungan dengan Pilkada DKI Jakarta 2017. Bahkan Tito curiga akan ada aksi pembaiatan juga dalam aksi 112 tersebut.
Namun, bisa dilihat besok pastinya, apa saja yang mereka lakukan dalam aksi 112 tersebut. Apakah itu murni aksi keagamaan tanpa campur politik Pilkada? Dan juga apakah akan ada pembaiatan? (jurnalpolitik.com)