NKRI NEWS – Ketika sedang berziarah ke makam Sunan Muria di Kudus, periazah akan menemukan para pedagang yang menjajakan buah parijoto. ...
NKRI NEWS – Ketika sedang berziarah ke makam Sunan Muria di Kudus, periazah akan menemukan para pedagang yang menjajakan buah parijoto. Buah itu berwarna ungu kemerah-merahan. Buah ini juga dijual dengan ahrga antara 15 ribu sampai 20 ribu
Untuk ukurannya sendiri, buah itu ckup kecil. Rasanya asam bercampur dengan sepat. Menurut sejarahnya, seorang wanita yang hamil dan makan buah itu akan dikarunia anak yang tampan dan juga cantik serta berkulit putih.
Selain itu untuk para pasangan yang makan buah ini akan segera diberikan momongan. Selain itu, buah ini juga disebut mampu menyembuhkan beberapa penyakit seperti sariawan, diare dan juga kolesterol.
Buah yang satu ini adalah tanaman yang tumbuh di lereng gunung. Pohon ini tumbuh diketinggian 800-2.300 meter di atas permukaan laut. Untuk di pegunungan Muria, buah ini tungguh di ketinggian 1.600 meter di permukaan laut.
Sekarang ini, buah tersebut lebih banyak dibudidayakan untuk tanaman hias. Sebab, buahnya menarik dan juga mencolok. Buah ini juga sekaligus menjadi primadona di pegunungna Muria, Kudus.
Untuk waktu pananenya pun juga tidak tentu, sebab buah ini bisa dipanen setiap saat. Buah ini juga dikelola oleh warga setempat. Terhitung, ada lima orang petani yang mengelola buah untuk orang hamil itu.
Hebatnya, dengan buah ini, kota Kudus mendapatkan Kalpataru 2016 untuk kategori Pembina Lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Penghargaan itu diberikan langsung oleh presiden Joko Widodo
Penghargaan itu diberikan dinilai menjaga kelestarian alam dan juga membina masyarakat sekitar. Selain itu juga pihak perkotaan juga membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Colo. Hal itu untuk mengelola potensi wisata di pegunungan Muria.
Penghargaan Kalpataru ini diberikan oleh pemerintah pada individu atau kelompok yang mempuyai andil besar dalam perlindungan lingkungan hidup. Untuk kategori dalam penghargaan itu ada empat yaitu perintis lingkungan, pengabdi lingkungan, penyelamat lingkungan, dan pembina lingkungan.
Untuk penghargaan buah Parijoto ini tergolong pembina lingkungan. Sebab, dalam prakteknya mereka bisa membangkitkan kesadaran masyarakat untuk berperan penting terhadap lingkungan sekitarnya. (Lihat.co.id)